Adapun Pemateri yang mengisi workshop kali ini adalah:
1. Prof. Dafik. Phd (Staf Pengajar FKIP UNEJ)
2. Andrei Ramani, S.KM., M.Kes (Wakil UPPTI UNEJ)
3. Drs. Sudarko, PhD (Ketua UPTTI UNEJ)
Dalam dunia IT, paket Office yang berbasis WYSIWYG (What You See is What You Get)
sudah menjadi standar industri dalam penggunaan di perkantoran,
sekretariat, dan tata usaha. Microsoft Office, iWork, Libre Office dan
Open Office adalah beberapa aplikasi standard untuk keperluan itu.
Namun, dalam scientific writing, ternyata office WYSIWYG bukanlah satu-satunya opsi dalam menulis artikel ilmiah. Tersedia juga LaTeX untuk keperluan tersebut.
Sesuai definisi di sini, LaTeX adalah bahasa markup atau
sistem penyiapan dokumen untuk peranti lunak TeX.
Penggunaan LaTeX
Penggunaan LaTeX
Ini adalah bahasa pemrograman, bukan aplikasi WYSIWYG. Kode harus di-compile agar memproduksi dokumen. Hal ini tidak berbeda dengan bahasa lain seperti C++ dan Java.
Format yang umum digunakan adalah Portable Document Format (PDF) dan Postscript. Jika sudah familiar dengan markup language seperti HTML, maka akan sangat mudah untuk memahami LaTeX.
Contoh sederhana penggunaan LaTeX adalah seperti ini:
\begin{abstract}
\footnotesize The genomic inventory of protein domains is an
important indicator of an organism’s regulatory and metabolic
capabilities. Existing gene annotations, however, can be plagued by
substantial ascertainment biases that make it….
\footnote{\small 4$^{th}$ German Conference on Bioinformatics 2012. Jena. September 19-22, 2012}
\end{abstract}
Penjelasannya, tag ‘\begin{abstract}’ menandakan dimulainya penulisan
bagian abstrak, yang diakhiri oleh tag ‘\end{abstract}’. Sementara itu,
‘\footnotesize’ dan ‘\small’ adalah tag yang menandakan ukuran huruf
dalam kalimat.
Tag ‘\footnote’ berfungsi untuk memberikan catatan kaki pada tulisan tersebut. Demikian penjelasan singkat mengenai LaTeX.
Wah, jadi LaTeX tidak berbeda dengan bahasa pemrograman lain karena harus melakukan coding? Jadinya sukar digunakan dong? Ternyata tidak demikian, karena LaTeX dapat di-compile menggunakan front end berbasis GUI. Contohnya MacTex, yang biasa digunakan pada MacOSX.
Sementara itu, MiKTeX dapat digunakan di platform Windows. Pada
Linux, ada juga paket GNU TeXmacs untuk keperluan serupa. Dan jika kita
sedikit saja melakukan googling, sangat banyak tersedia tutorial yang
dapat membantu kita memahami LaTeX.
Template untuk artikel ilmiah, disertasi, bahkan presentasi (beamer) juga tersedia, dan kita hanya melakukan sedikit penyesuaian sebelum di-compile. LaTeX juga didukung oleh komunitas yang kuat di berbagai milis, yang selalu siap membantu siapapun yang tertarik.
MENGENAL OPENOFFICE.ORG
Dalam Pelatihan untuk materi openoffice diberikan oleh pak Andrei Ramani, S.KM., M.Kes yang sudah lumayan lama bergelut dengan dunia open source.
OpenOffice.org
adalah aplikasi perkantoran yang kini banyak digunakan oleh perusahaan
baik di Indonesia maupun negara lainnya, hal ini dikarenakan aplikasi
perkantoran ini mempunyai kemampuan multiplatform dan dapat digunakan
dibanyak Sistem Operasi baik itu Microsoft Windows, Linux maupun
Macintosh. Selain itu OpenOffice.org menggunakan basis Open Source sebagai basis pengembangannya membuat aplikasi ini cepat berkembang dan gratis.
Pada saat ini OpenOffice.org
telah mencapai versi yang stabil dimana kemampuan yang dimilikinya sudah sangat
jauh berbeda dengan versi-versi sebelumnya termasuk kemampuannya untuk
memanfaatkan teknologi OpenDocument (odt) yaitu teknologi yang membuat
dokumen dapat digunakan secara bersama-sama tidak saja berbeda sistem
operasi, melainkan berbeda gadget/alat seperti Personal Computer,
Personal Digital Assistant, Smartphone dan lain-lain.
Mengenal Linux Ubuntu
Di Era sekarang, Sistem Operasi Linux menjadi suatu pengetahuan yang
mutlak untuk di ketahui karena sifat nya adalah open-source. Linux sudah
banyak berkembang dan dipakai oleh Network/System Administrator dalam
melakukan pengembangan nya.
Dalam Pelatihan ini materi Pengenalan Ubuntu Linux diberikan oleh Drs. Sudarko PhD.
1 comments:
mantaff gan Tips mengobati diabetes
Post a Comment